Barcode, sesuatu yg Anda mesti tahu…

Anda pasti sudah pernah melihat gambar garis-garis kode berbentuk batangan berwarna hitam dan putih di kemasan suatu barang yang Anda beli, bukan? Ya, itu namanya Barcode. Namun, apakah Anda mengerti maksud dibalik kode garis-garis hitam dan putih tersebut? Na, kalau Anda masih bingung silakan teruskan bacanya…

Jadi, sebenarnya Barcode itu dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang (menurut http://www.total.or.id/info.php?kk=Barcode). Supaya kode tersebut bisa dibaca, perlu alat pengimbas (Barcode reader) yang akan menterjemahkan kode ini kepada data/informasi yang mempunyai arti.

Kalau sejarah dari Barcode tsb kira-kira ringkasannya adalah sebagai berikut:

  • 1932 – Wallace Flint memulai suatu proyek pada Harvard University Graduate School of Business Administration untuk membuat sistem pembelian yang lebih baik dengan menggunakan punch cards.
  • 1948 – Bernard Silver, seorang lulusan dari Drexel Institute of Technology in Philadelphia bersama temannya Norman Joseph Woodland melakukan penelitian untuk menciptakan sistem yang dapat secara otomatis membaca informasi dari suatu produk ketika diperiksa. Pada awalnya mereka menggunakan ultraviolet ink. Karena proyek tersebut terlalu mahal akhirnya dihentikan.
  • 1949 – Woodland dan Silver membuat sebuah paten untuk aplikasi “Classifying Apparatus and Method” menggunakan linear dan “bullseye” printing patern.
  • 1951 – Woodland pindah ke IBM dan mencoba untuk melanjutkan pengembangan sistemnya.
  • 1952 – Philco membeli paten mereka, dan kemudian menjualnya ke RCA.
  • 1959 – David Collins yang bekerja pada Pennsylvania Railroad setelah menerima master degree dari MIT mengembangkan sebuah sistem yang yerdiri dari garis reflektif berwarna biru dan kuning yang ditempatkan di bagian sisi mobil. Garis tersebut melambangkan 6 digit company ID dan 4 digit nomor mobil.
  • 1961 – The Boston and Maine Railroad mencoba sistem tersebut pada gravel cars.
  • 1966 – Barcode mulai digunakan secara komersial
  • 1970 – Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) dibuat oleh Logicon Inc. Standar yang ada kemudian dikembangkan menjadi simbol Universal Product Code (UPC).
  • 1974 – Scanner UPC pertama dipasang di Supermarket Marsh di Troy, Ohio, dan produk pertama yang menggunakan barcode adalah Wrigley’s Gum.

Barcode itu jenisnya juga macam-macam, tapi yang paling terkenal adalah UPC-A dan EAN-13. Di Indonesia yang biasanya dipakai adalah jenis EAN-13. Contoh Barcode EAN-13:

iseng-barcode3

Nah, untuk cara bacanya bisa secara umum dapat dilihat gambar di bawah:

cara-baca-barcode2

Leave a comment